Poster iklan sepeda Fongers. Sepeda ini menjadi pilihan final bagi petinggi Belanda
untuk digunakan para serdadu KNIL di Hindia Belanda. Sepada ni pun memiliki
reputasi yang baik karena cocok digunakan di Hindia Belanda
Sepeda-sepeda Fongers di Amsterdam, siap untuk diberangkatkan ke Hindia Belanda
dengan tujuan Batavia, 1915
dengan tujuan Batavia, 1915
Di masa lalu tepatnya di Hindia Belanda, kebutuhan militer akan sepeda sudah menjadi bagian penting. Sepeda, sebagai salah satu alat transportasi yang digunakan untuk membantu setiap aktifitas selain sepeda motor dan mobil. Apalagi, sepeda di masa itu termasuk alat transportasi yang ramah lingkungan. Meskipun tidak secepat sepeda motor dan mobil, sepeda mampu menjangkau tempat-tempat yang belum tentu dapat dijangkau oleh kedua alat transportasi tersebut.
Sejak masuknya sepeda ke Hindia Belanda, KNIL pun diberikan sepeda untuk menunjang tugas di Hindia Belanda. Ada tiga merek sepeda yang digunakan oleh Belanda unuk keperluan militer ketika itu, yakni Burgers, Fongers, dan Simplex. Istilah Wielrijders Fietsen pun muncul. Namun, perlu diingat bahwa penggunaan sepeda untuk keperluan KNIL di Hindia Belanda bukan perkara yang mudah karena sempa menimbulkan perdebatan yang alot di kalangan petinggi Belanda.
Kelangkaan sepeda untuk menunjang tugas KNIL di Hindia Belanda terjadi dan mengganggu tugas KNIL di lapangan. De Sumatera Post pada tahun 1907 sempat menjadikan masalah ini sebagai topik hangat pemberitaan. Meski sepeda mudah digunakan, namun kontur medan atau tanah Hindia Belanda menjadi pertimbangan bagi mereka untuk menentukan jenis dan merek sepeda apa yang digunakan. Sampai-sampai, perdebatan mereka menimbulkan terhambatnya pasokan sepeda untuk KNIL. Awalnya, sepeda Brennabor buatan Jerman dipilih untuk digunakan KNIL di Hindia Belanda.
Namun sepeda Brennabor dianggap kurang tepat digunakan di Hindia Belanda. Perdebatan sengit pun terus terjadi. Perdebatan itu usai dengan ditetapkannya penggunaan sepeda Fongers. Sepeda ini dipilih karena memiliki reputasi yang baik di kalangan orang-orang Hindia Belanda, selain karena telah melalui pemeriksaan dan kelayakan di Belanda. Pemerintah Belanda memang menginginkan sepeda yang dapat memenuhi keinginan pasukan KNIL dan membantu mereka dengan baik. Sepeda Fongers pun tetap digunakan hingga memasuki era 1930-an dengan tipe baru yang lebih nyaman digunakan di Hindia Belanda.
Sumber:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar